Desain Grafis, Mulai Punah?

Sekarang jaman sudah sangat berubah. Kalau dulu untuk membuat papan nama di toko harus ditulis dengan cat, kalau tidak terbiasa, cat bisa meler dan mempersulit pengerjaan. Ada juga yang menggunakan mal (kertas yang sudah berlubang) yang di cat menggunakan semprotan nyamuk manual pada mal yang sudah dibentuk menyerupai huruf. Di sini peran desainer grafis dibutuhkan.

Dengan memanfaatkan aplikasi grafis, desainer bisa membuat mal dari komputer, disesuaikan dengan lebar bidang lalu mal dicetak per huruf. Setelah dilubangi, mal siap untuk disemprot. Dengan begitu hasilnya bisa lebih rapih dan elegan karena menggunakan jenis tulisan standar komputer.

Manual Vs Digital

Belakangan teknologi mesin cetak berkembang, sehingga hal seperti itu bisa digantikan spanduk berbahan sintetis yang di print. Mesin digital besar mampu membuat spanduk yang bahkan bisa terlihat dari jarak puluhan meter. Hal ini membuat desainer bisa bekerja dengan lebih kreatif, sebab mesin digital bisa mencetak banyak warna karena kombinasi warna yang dihasilkannya (Cyan, Magenta, Yellow, Key (Black).

Itu tadi salah satu bukti bahwa kemampuan imajinasi seorang desainer grafis, jika di kombinasikan dengan teknologi, akan banyak memberikan pengaruh menguntungkan bagi pelaku pasar yang ingin mengembangkan usaha atau produk yang dihasilkan.

Seperti kalimat di awal, jaman sudah sangat berubah, jika dulu peran mesin sangat bergantung dari perintah manusia, sehingga dapat dikatakan, untuk menghasilkan suatu produk, peran manusia tidak kurang dari 50% lalu di lanjutkan dengan mesin, sehingga menghasilkan produk yang luar biasa. Tapi sekarang, mesin sudah bisa bekerja sendiri, bahkan hanya dengan perintah suara dan tulisan.


Kecerdasan Buatan

Berbagai perusahaan besar dunia sudah mulai mengembangkan kecerdasan buatan (Artificial Inteligent atau AI) yang bisa menjawab banyak keinginan kita, salah satunya kebutuhan akan desain grafis. Sebagai contoh : Google mengeluarkan Google Voice yang bisa menjawab apa saja yang kita tanyakan. OpenAi mengeluarkan ChatGPT yang bisa menjawab pertanyaan apapun yang kita ketikkan menjadi beberapa paragraf yang bisa menjawab pertanyaan itu dengan jelas.

Ada lagi DALL·E 2 yang bisa mengubah teks sederhana dari imajinasi kita menjadi sebuah gambar. Saya mencoba mengetikan sebuah kalimat "shihtzu black brown, playing guitar, 3d render", maka DALL·E akan menghasilkan gambar ini :

Anjing Sitsu Main Gitar
Kecerdasan Buatan DALL·E

Kepunahan Desain Grafis

Tidak tepat jika dikatakan bahwa desainer atau desainer grafis akan menjadi usang karena kecerdasan buatan (AI). Meskipun AI dan otomasi pasti dapat memainkan peran dalam proses desain, kecil kemungkinannya mereka akan sepenuhnya menggantikan kebutuhan akan desainer manusia.

Desain adalah proses kreatif yang membutuhkan intuisi manusia, inovasi, dan keterampilan memecahkan masalah. Meskipun AI dapat membantu tugas-tugas tertentu, AI tidak dapat mereplikasi kreativitas dan orisinalitas yang dibawa oleh desainer manusia ke meja. Faktanya, beberapa ahli percaya bahwa AI bahkan dapat meningkatkan proses desain dengan memungkinkan desainer untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks dan kreatif, daripada tugas rutin yang dapat diotomatisasi.

Selain itu, bidang desain terus berkembang, dan teknologi serta teknik baru muncul setiap saat. Artinya, desainer harus dapat beradaptasi dan mampu mempelajari keterampilan baru agar tetap relevan di industri.

Singkatnya, meskipun AI dapat berperan dalam proses desain, AI tidak mungkin sepenuhnya menggantikan desainer manusia. Penting bagi para desainer untuk tetap up-to-date dengan teknologi terkini dan terus mengembangkan keterampilan mereka agar tetap kompetitif di pasar kerja.

Kesimpulan

Apakah kita masih butuh Desainer Grafis? Mungkin saja, karena untuk menciptakan logo perusahaan yang eksklusif, label untuk makanan ringan yang menjual, stiker branding mobil yang pas dengan bentuk mobilnya, kaos yang desainnya sesuai dengan ukuran baju, butuh intuisi dari seorang desainer grafis. Pada prosesnya masih dibutuhkan banyak perencanaan, seperti apa tujuan desain itu dibuat, apa pesannya, apakah enak dipandang dan cocok untuk ditampilkan pada setiap media, dan masih banyak checklist lainnya.

Jadi, apa kesimpulan kalian?

By the way, setiap paragraf pada bagian "Kepunahan Desain Grafis" adalah hasil kecerdasan buatan dari ChatGPT dan diterjemahkan dengan Google Translate tanpa edit!{alertInfo} 


AI dari ChatGPT
Lebih baru Lebih lama
Berikan dukungan:

نموذج الاتصال